Era Post-Truth: Pikiran Kritis, Skill Wajib Abad Ini -->
Zul Fitrah Ramadhan
Zul Fitrah Ramadhan Blogger | internet traveler | mempunyai minat terhadap buku, film, dan game story basic.

Era Post-Truth: Pikiran Kritis, Skill Wajib Abad Ini

28 komentar

Destinasi Kata - Pernah denger tentang Era Post-Truth? Nah, ternyata ini penting banget buat kita, terutama dalam pendidikan, loh! Jadi, di era ini, informasi jadi agak gampang beneran atau palsu, gitu. Makanya, kita mesti punya pikiran kritis biar enggak bingung sama informasi yang beredar. Keren, kan?

Jadi, pikiran kritis ini tuh apa sih? Nah, ini tuh kayak kemampuan kita buat menganalisis informasi dengan bijaksana dan nggak langsung nurut sama apa yang kita denger. Kayaknya keren banget, ya, punya kemampuan kayak gitu!

Nah, di zaman sekarang, kemampuan pikiran kritis ini tuh wajib banget dimiliki. Biar nggak bingung dan gampang bedain antara fakta dan hoax. Kan, sayang banget, kalau kita terjebak sama informasi yang enggak bener, kan?

Pikiran kritis di era post-truth: Menganalisis informasi dengan bijaksana
Menghadapi hoax: teliti sebelum percaya (Sumber: Pixabay/Gerd Altmann)

Tapi tenang aja, nggak usah takut. Kita bisa kok belajar untuk punya pikiran kritis ini. Ada beberapa keterampilan yang bisa kita tingkatkan, seperti kemampuan menganalisis informasi, logika argumentasi, kreativitas, dan juga cara menemukan solusi buat masalah.

Nah, penting banget nih buat sekolah dan orang tua mendukung kita dalam mengembangkan pikiran kritis ini. Supaya kita bisa makin pinter dan enggak mudah terpedaya sama informasi palsu.

Jadi, di era post-truth ini, yuk, kita jadi lebih cerdas dan kritis dalam menangkap informasi. Biar kita bisa lebih siap dan nggak bingung di tengah banyaknya informasi yang bertebaran. Hayuk, tingkatkan kemampuan pikiran kritis kita!

Apa Itu Era Post-Truth?

Eits, bro, pernah denger istilah Era Post-Truth gak? Kalau belum, tenang aja, kita bakal ngebahas tentang itu. Jadi, Era Post-Truth ini adalah zaman di mana informasi jadi agak susah dibedain mana yang beneran dan mana yang palsu. 

Keren, kan, namanya? Tapi, jangan seneng dulu, soalnya punya dampak yang lumayan serius, terutama di bidang informasi dan pendidikan.

Jadi, gimana sih, Era Post-Truth itu muncul? Nah, ini dia, Era Post-Truth muncul karena banyaknya informasi yang tersebar luas di internet. 

Jadinya, kita sering bingung mana yang bisa dipercaya dan mana yang nggak. Padahal, seharusnya, informasi itu harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, kan?

Dampaknya juga nyampe ke dunia pendidikan, loh. Pasalnya, dengan banyaknya info palsu yang beredar, kita jadi bisa terjebak sama informasi yang salah dan nggak akurat. Bisa-bisa, nih, ilmu yang kita dapetin jadi nggak bener, dan itu nggak keren banget, kan?

Makanya, di era serba canggih gini, kita mesti punya kemampuan buat menganalisis informasi dengan kritis. Biar kita enggak gampang ditipu sama info palsu dan bisa memilah mana yang beneran dan mana yang enggak. Hayuk, jadi lebih cerdas dan waspada di era post-truth ini, bro!

Menyelami Pentingnya Pikiran Kritis

Yuk, kita selami bareng-bareng pentingnya pikiran kritis! Jadi, pikiran kritis itu adalah kemampuan kita buat menganalisis segala informasi dengan bijaksana dan nggak terima begitu aja sama apa yang kita denger. Mantap, kan?

Nah, sebenernya, pikiran kritis" ini itu penting banget, loh. Karena dengan punya kemampuan kayak gini, kita bisa lebih cerdas dan nggak gampang tertipu sama info palsu atau hoax. Kita jadi lebih mampu memahami apa yang beneran terjadi di sekitar kita. Keren, kan?

Tapi, perlu diinget, pikiran kritis beda lho sama sikap skeptis. Jadi, kalau pikiran kritis itu ngasih kita kemampuan buat menganalisis informasi secara bijaksana, sikap skeptis itu cenderung nggak langsung percaya sama apa yang kita denger. 

Jadi, sikap skeptis ini tuh lebih kayak sikap nggak percaya gitu, sampai kita bisa nemuin bukti atau penjelasan yang meyakinkan. Beda, tapi penting, kan?

Jadi, bro, "Pikiran Kritis" ini emang perlu banget dimiliki. Kita jadi lebih pintar, lebih hati-hati, dan nggak gampang terpancing sama info palsu. Hayuk, kita tingkatkan kemampuan pikiran kritis kita, biar makin tajam dan cerdas dalam menyikapi segala hal di sekitar kita!

Keterampilan Pikiran Kritis yang Wajib Dimiliki

1. Analisis Kritis: Menguji Kebenaran Informasi

Jadi, analisis kritis itu tuh kemampuan kita buat ngecek apakah informasi itu beneran atau nggak. Kita kayak jadi detektif gitu, ngerunutin jejak informasi biar tahu kebenarannya!

Misalnya, kita dapetin berita dari internet atau media sosial, nah, jangan langsung percaya begitu aja, ya! Kita mesti ngecek sumbernya dulu, dan lihat apakah itu beneran dari sumber yang tepercaya atau cuma dari situs yang nggak jelas. Jangan terjebak sama info palsu!

Kita juga mesti perhatiin detailnya, nih. Misalnya, cek tanggal berita itu diterbitin, apakah masih aktual atau udah lama banget. Terus, lihat juga gimana cara penyajiannya, apakah obyektif atau ada bias tertentu. Kita mesti teliti, biar nggak keliru dalam menyimpulkan informasi.

Nggak cuma buat berita, analisis kritis ini juga bisa digunakan di berbagai situasi. Misalnya, dalam tugas sekolah atau kuliah, kita bisa analisis data dengan cermat, biar dapet hasil yang akurat dan relevan. 

Jadi, analisis kritis ini tuh penting banget, deh, buat mendukung pikiran kritis kita yang udah kita bahas tadi.

Hayuk, kita terus latihan analisis kritis kita! Biar kita bisa jadi pinter dan makin nggak gampang ditipu sama informasi yang nggak bener. 

Kita jadi bisa makin bijaksana dan cerdas dalam menyikapi segala hal di sekitar kita!

2. Logika Argumentasi: Mendeteksi Kesalahan Pemikiran

Sekarang, kita bakal ngebahas tentang "Logika Argumentasi" nih! Jadi, logika argumentasi itu tuh kayak pisau tajam yang bisa kita pakai buat ngedeteksi kesalahan pemikiran. Kita kayak jadi detektif lagi, ngerunutin jejak argumen biar ketahuan kalau ada yang nggak bener!

Jadi, kalo ada orang ngasih kita argumen, kita mesti cek dulu apa bener argumennya itu. Kita lihat apakah argumennya punya bukti yang kuat atau cuma asal ngomong aja. Nah, kalo ketemu kelemahan dalam argumen tersebut, kita bisa kasih tahu dengan logika yang tepat.

Contohnya, kalo ada temen bilang, "Aku dengar, hujan itu jatuhnya dari langit. Jadi, kalo hujan berarti langit lagi nangis deh." Nah, dari situ kita bisa deteksi kesalahan pemikirannya, kan? Hujan itu kan proses alam yang berkaitan sama siklus air, bukan karena langit lagi nangis.

Dengan logika argumentasi yang tajam, kita bisa jadi lebih kritis dalam menyikapi argumen dari orang lain. Kita bisa bedain mana argumen yang kuat dan bener, dan mana yang nggak. Jadi, nggak akan gampang ditipu atau terjebak sama argumen yang nggak masuk akal.

Mari kita terus latihan logika argumentasi kita, biar kita bisa jadi detektif pintar dalam menganalisis argumen orang lain. Dengan kemampuan ini, kita bisa lebih bijaksana dan cerdas dalam menyikapi berbagai situasi yang ada di sekitar kita!

3. Kreativitas: Menghubungkan dan Mengembangkan Ide

Eh, sekarang, kita masuk ke topik yang asyik nih! Kreativitas, namanya! Jadi, kreativitas itu tuh kayak jadi seniman, punya kebebasan buat nyambungin dan ngembangin ide-ide keren kita sendiri!

Bayangin, kita punya banyak ide brilian, terus kita bisa ngehubungin satu ide sama yang lain biar jadi sesuatu yang unik dan out-of-the-box. Keren, kan? Kita bisa bikin karya seni, tulisan, atau bahkan solusi buat masalah dengan cara yang beda dari yang lain.

Nggak cuma buat seniman, kreativitas ini penting banget di kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam belajar, kita bisa pake kreativitas buat cari cara belajar yang cocok buat diri kita sendiri. Atau kalo ada masalah, kita bisa coba cari solusi dengan cara yang nggak biasa, tapi justru lebih efektif.

Dengan kreativitas, hidup kita jadi lebih berwarna dan menarik. Kita bisa berkreasi tanpa batas dan mengekspresikan diri dengan cara yang unik. Jadi, kreativitas ini tuh penting banget, buat bikin hidup jadi lebih seru!

Mari kita terus latihan kreativitas kita! Biar kita bisa terus ngembangin ide-ide keren dan berani mencoba hal-hal baru. Jadi orang yang out-of-the-box dan punya daya tarik sendiri dalam segala hal yang kita lakuin. Mantap, kan?

4. Pemecahan Masalah: Menemukan Solusi yang Bijaksana

Nah, sekarang, kita bakal bahas tentang "Pemecahan Masalah" nih! Jadi, pemecahan masalah itu tuh kayak jadi detektif juga. Kita harus teliti, cerdas, dan sabar buat nemuin solusi yang paling bijaksana buat masalah yang dihadapin.

Kalo ada masalah, jangan langsung panik atau stres, ya! Kita bisa tenangin diri dulu, dan fokus cari tahu akar masalahnya. Setelah itu, baru deh kita bisa mulai cari solusinya. Kita bisa pikirin beberapa opsi solusi yang mungkin, terus timbangin mana yang paling tepat buat situasi kita.

Coba bayangin, kalo kita nemuin solusi yang bijaksana, kita bisa ngebantu diri kita sendiri dan juga orang lain. Kita bisa jadi pahlawan dalam mengatasi masalah! Keren, kan?

Dengan kemampuan pemecahan masalah yang baik, kita juga jadi lebih mandiri dan percaya diri, karena kita tahu cara menghadapi segala tantangan yang datang. Jadi, jangan takut buat menghadapi masalah, ya! Kita bisa, kok, nemuin solusi yang tepat kalau kita punya pikiran yang cerdas dan bijaksana.

Hayuk, kita terus latihan kemampuan pemecahan masalah kita! Biar kita jadi pahlawan yang pinter dan selalu bisa nemuin solusi yang bijaksana dalam menghadapi segala masalah yang datang!

Membangun Pikiran Kritis di Era Digital

Di era canggih gini, penting banget punya pikiran kritis yang tajam! Soalnya, banyak banget info palsu dan hoax yang bertebaran di internet. Kita mesti waspada dan bisa bedain mana yang beneran dan mana yang nggak.

Salah satu tantangan yang dihadapin pendidikan sekarang adalah gimana caranya menghadapi banjirnya hoax dan misinformasi ini. 

Kita mesti belajar cara kritis dalam menyikapi informasi yang kita dapetin, biar nggak gampang terjebak sama berita palsu. Kalo nggak hati-hati, bisa-bisa ilmu yang kita dapetin jadi nggak bener, dan itu kan nggak keren, kan?

Makanya, penting banget, kita harus punya pendekatan pembelajaran berbasis kritis dalam kurikulum. Kita perlu diajarin cara memilah informasi, cara menganalisis data, dan cara mempertanyakan apa yang kita baca atau denger. Kalo kita punya kemampuan kayak gitu, kita bisa lebih cerdas dan nggak gampang tertipu sama info palsu.

Jadi, penting banget, nih, buat kita, para pelajar dan guru, untuk bersama-sama membangun pikiran kritis kita di era digital ini. Biar kita makin cerdas dan mampu menyikapi segala tantangan yang ada, terutama dalam banjirnya informasi yang bertebaran di dunia maya. Kita harus jadi pahlawan anti-hoax yang cerdas.

Mengatasi Hambatan dalam Mengembangkan Pikiran Kritis

Ada beberapa hal yang bisa jadi hambatan buat kita, terutama para siswa, dalam mengembangkan kemampuan pikiran kritis kita.

Salah satunya adalah kurangnya kesadaran tentang "Post-Truth". Eh, itu apa, sih? "Post-Truth" itu adalah zaman di mana info palsu bertebaran di mana-mana, dan banyak orang yang percaya begitu aja sama berita yang mereka baca atau denger. Kita harus tau cara ngehadapin dan menganalisis berita biar nggak gampang terjebak sama informasi yang palsu.

Nah, buat mengatasi hambatan ini, penting banget peran orang tua dan guru. Mereka bisa jadi mentor yang ngebimbing dan ngasih tau kita tentang pentingnya pikiran kritis. 

Guru bisa masukin materi yang berkaitan dengan kemampuan analisis dan evaluasi informasi dalam pembelajaran. Sedangkan orang tua bisa jadi contoh yang baik dengan selalu mempertanyakan dan menganalisis informasi yang mereka dapetin.

Selain itu, kita juga mesti aktif dalam mencari tahu dan bertanya. Jangan ragu buat ngajakin diskusi sama temen, guru, atau orang tua tentang informasi yang kita baca atau denger. Dengan cara kayak gitu, kita bisa belajar lebih banyak dan punya pandangan yang lebih luas.

Jadi, kalo kita bersama-sama mengatasi hambatan ini, kita bisa makin maju dan punya pikiran kritis yang tajam! Kita bisa jadi pahlawan yang cerdas dan nggak gampang terjebak sama info palsu di era yang penuh dengan informasi yang nggak akurat.

Strategi Mengasah Pikiran Kritis dalam Kehidupan Sehari-hari

Nih, kita mau bagi strategi keren buat mengasah pikiran kritis kita dalam kehidupan sehari-hari! Jadi, kalo kita punya kemampuan pikiran kritis yang tajam, kita bisa lebih cerdas dan nggak gampang ditipu sama info palsu. Yuk, kita simak strategi-strategi keren ini!

Pertama, kita mesti selalu memeriksa sumber informasi. Kita harus hati-hati dalam menerima berita dari internet atau media sosial. 

Ada banyak banget hoax dan konten palsu yang bisa bikin kita bingung. Jadi, sebelum percaya begitu aja sama berita, cek dulu sumbernya, pastikan informasinya beneran dari situs yang tepercaya.

Kedua, kita mesti latihan terus kemampuan analisis dan evaluasi data kita. Misalnya, pas baca berita, coba perhatiin detailnya dan cek apakah beritanya konsisten sama sumber yang lain. Kalo ada data atau fakta yang kelihatan nggak masuk akal, jangan ragu buat cari tahu lebih lanjut.

Ketiga, buka diskusi kritis dan berpikir terbuka, nih. Diskusi itu penting banget buat memperluas pandangan kita. 

Jadi, kalo kita baca berita atau punya pendapat, diskusikan sama temen, guru, atau orang tua. Dengan cara kayak gitu, kita bisa liat perspektif yang berbeda dan bisa lebih cerdas dalam menyikapi informasi.

Jadi, dengan strategi-strategi ini, kita bisa mengasah pikiran kritis kita dan jadi lebih bijaksana dalam menyikapi segala hal di sekitar kita. 

Kita jadi pahlawan yang tangguh dan pinter dalam menghadapi berbagai tantangan di era informasi yang penuh dengan hoax dan konten palsu. Yuk, tingkatkan pikiran kritis kita agar jadi makin tajam!

Pikiran Kritis dan Dampaknya pada Masa Depan

Kalo kita punya pikiran kritis, kita jadi lebih hati-hati dalam nerima berita dan informasi dari mana pun, bro. Kita bakal cek sumbernya, analisis data yang ada, dan nggak langsung percaya begitu aja sama apa yang orang lain bilang. Jadi, kita nggak bakal gampang terjebak sama info palsu atau berita hoax.

Dan, tentunya, dampaknya bakal keren banget buat kehidupan sehari-hari kita. Kita jadi bisa buat keputusan yang lebih cerdas dan bijaksana dalam berbagai situasi. 

Kalo ada masalah, kita bisa lebih pintar nemuin solusinya. Kalo ada tantangan, kita bisa menghadapinya dengan lebih percaya diri dan cerdas.

Selain itu, kita juga bakal bisa mempersiapkan generasi yang lebih hebat dan cerdas di era post-truth ini, bro. Kalo kita, para pelajar, bisa dikasih kesempatan buat berkembangin pikiran kritis kita, kita bakal jadi generasi yang tangguh dan siap menghadapi dunia yang penuh dengan informasi palsu.

Jadi, penting banget buat kita terus mengasah pikiran kritis kita. Kita bisa jadi pahlawan yang cerdas dan bijaksana, siap hadapi segala tantangan masa depan. 

Konklusi

Jadi, intinya penting banget buat kita membangun pikiran kritis di era post-truth yang penuh dengan informasi palsu! Kita mesti punya kemampuan buat menganalisis informasi dengan bijaksana dan nggak terima begitu aja sama apa yang kita denger.

Dengan pikiran kritis yang tajam, kita bisa lebih cerdas dan nggak gampang tertipu sama berita hoax atau konten palsu. Kita bakal jadi pahlawan yang siap menghadapi segala tantangan di masa depan.

Tapi, tentunya, nggak gampang juga buat menghadapi banjirnya informasi palsu ini. Kita mesti berani menghadapi tantangan dan terus belajar untuk menjadi lebih bijaksana. Kalo ada berita atau informasi yang nggak bener, jangan langsung percaya aja. Kita harus teliti dan cek sumbernya dulu sebelum mempercayainya.

Tapi, jangan khawatir karena kita juga punya peluang besar buat jadi generasi yang cerdas dan tangguh di era post-truth ini. Kita bisa belajar dari pengalaman, dari guru, dan dari orang tua kita. Semua tantangan itu bisa kita jadiin peluang buat tumbuh dan berkembangin pikiran kritis kita.

Jadi, kesimpulannya adalah, penting banget buat kita jadi pahlawan dengan pikiran kritis yang tajam! Kita bisa lebih cerdas dan bijaksana dalam menyikapi segala hal di era post-truth ini. Yuk, kita terus asah kemampuan pikiran kritis kita dan jadi generasi yang lebih hebat di masa depan!

Zul Fitrah Ramadhan
Zul Fitrah Ramadhan Blogger | internet traveler | mempunyai minat terhadap buku, film, dan game story basic.

28 komentar

  1. Setuju mas, di era informasi yang banyak banget, proses critical thinking ini emang harus bener-bener kita asah sehingga langkah kita selanjutnya tidak salah.

  2. era post truth ini nyata adanya ya. Kunci ada orang yang menerima informasi tersebut, biar enggak ke makan berita hoax (misalnya), kemampuan untuk menelaah suatu informasi sangat dibutuhkan. Luarbiasa penjelasan di artikelnya

  3. Era sosial media dimana semua orang bisa mengungkapkan pendapat dan tersebar luas. Maka pola pikir kritis dan skeptis sangat penting. Agar tidak mudah terbawa arus informasi yang salah.

  4. Sangat benar sekali! Menjadi pahlawan dengan pikiran kritis yang tajam merupakan kualitas yang sangat berharga di era post-truth ini. Di tengah banjir informasi dan berita yang tidak selalu dapat dipercaya, kemampuan untuk menganalisis secara kritis dan memilah fakta dari opini sangatlah penting. Dengan pikiran kritis yang terasah, kita dapat lebih cerdas dan bijaksana dalam menghadapi berbagai tantangan dan situasi yang kompleks di kehidupan sehari-hari.

  5. Nggak heran kalau berpikir kritis jadi bagian dari Kurikulum Merdeka yang sekarang diajarkan ke anak-anak kak. Karena memang sepenting itu kemampuan ini. Biar ngga mudah kemakan berita bohong.

  6. ini tips-nya mantap banget deh. izin share juga ya, buat murid-muridku, biar wawasan mereka makin luas di era post truth ini

  7. era luasnya informasi global saat ini emang banyak bgt yang menyebar konten2 asal2an, hoax bahkan bisa jadi provokasi dan tidak bertanggung jawab.. miris bgt saya liat, bahkan anak2 skrg pun sangat mudah mengakses informasi2 palsu tersebut menjadi sebuah guyonan di media sosial.. smoga mental kita bener2 siap untuk merubah obsesi kita terhadap keberadaan

  8. Post truth itu lahir karena adanya sosmed. Setiap orang bisa menjadi penghasil informasi, sekaligus bebas menentukan mana informasi yang benar menurutnya. Namun 'kebenaran' dalam post truth adalah kebenaran yang diyakini atas preferensi pribadi alih alih dilandaskan fakta, hal itulah yang kemudian menjadi cikal bakal bias nya suatu informasi. Artikelnya berbobot sekali. Terima kasih.

  9. Sekarang ini memang rawan terkena informasi hoax. Apalagi jika itu sudah bersentuhan dengan kepentingan dan emosi pribadi. Misalnya udah nggak suka sana tokoh A, eh ada berita tentang dia yg jelek, bisa mudah terpengaruh dan menyebarkannya. Jadi, wajib bgt punya pemikiran kritis ya.

  10. Terimakasih saya baru mengetahui tentang definisi Era Post Truth. Sepakat, era informasi global seperti ini memang harus pandai menyaring sebelum sharing sebagai pertanda kita caring

  11. Betul, biar gak di bodoh-bodohi berita hoax, terlebih malah membagikannya. yang makin membuat berita hoax jadi viral.

  12. Dan harus diajarkan sejak kecil agar anak terbiasa ya kak, sehingga setelah remaja dan dewasa bisa dipraktekkan juga.

  13. Setuju, memiliki kemampuan berpikir kritis menjadi skill yang harus dimiliki di era ini. Jangan asal plek ketiplek percaya sama suatu hal sebelum menganilisnya terlebih dahulu. Justru memang iyaa, skills ini harus dilatih sejak kecil. Agara anak tumbuh dengan rasa pengetahuan yang tinggi, yg harus berpikir dan menganalisis dulu sebelum bertindak

  14. Era post truth ini memang semakin njelimet ya Kak. Kadang dengar berita dari sumber yang kredibel saja belum cukup. Harus terus dikroscek dan dicek lagi. Melatih agar bisa berpikir kritis dengan hati lapang dan terbuka pun penting. Jadi kita tidak merasa benar sendiri.

  15. Jujur saya baru dengar istilah era Post-Truth. Setuju sih, dengan mengasah pikiran kritis dan tajam, kita jadi bisa lebih cerdas melawan berita hoax atau konten palsu. Jadi generasi yang gak mudah ditipu.

  16. Aku pikir zaman sosial media yan serba cepat ini memudahkan sekali orang berpikir serba cepat dan instan. Sehingga pola pikir kritis di era post-truth ini menjadi semakin berkurang dan sulit untuk diperoleh. Maka penting untuk memproses setiap data yang masuk dan gak impulsif dalam bertindak atau mengambil keputusan.

  17. Ini memang penting bgt sih, akupun sudah concern tentang stimulasi kemampuan analisis kritis ini sedari ini. Apalagi gempuran akses informasi yang makin mudah didapat, harus pandai-pandai atur strategi olah informas agar nggak mudah salah bereaksi atau missed informasi

  18. sederhananya adalah jangan mengkonsumsi utuh apa yang disajikan sosmed, terlebih info/berita di tiktok yang berdurasi pendek. terkadang beritanya di penggal atau diangkat hal yang jadi klik baitnya, padahal berita aslinya gak seperti itu. punya cara pikir kritis dan gak mudah percaya udah jadi keharusan dijaman serba digital ini

  19. Kemampuan berpikir kritis ini memang penting banget ya untuk dimiliki... Jadi PR nih bagi saya sebagai orang tua untuk melatih anak berpikir kritis...

  20. Kalau nggak kritis maka antara berita benar dan hoax bakalan kelihatan sama saja. Di sinilah kritis itu bisa ditempatkan dengan baik. Bukan sekadar interpipsi

  21. Berpikiir kritis tidak bisa dipisahkan dari kesehatian saat ini. Kritis saja juga belum cukup, juga perlu bwrpikir logis sehingga tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar

  22. Setuju banget ini Kak. Era sekarang itu memproses informasi harus benar-benar kritis dan tidak menerima mentah-mentah dari apa yang kita lihat di Internet. Kebanyakan informasi juga menjadi salah satu hal yang mempersulit untuk benar-benar kritis.

  23. Makin mudahnya segala informasi tersebar, kita memang harus berpikir kritis. Kalau enggak, bisa termakan hoax. Ya abisnya yang benar dan palsu sulit dibedakan kalau kita gak telaah pelan-pelan.

  24. bukan suatu hal yang sulit untuk mendapatkan maupun menyebarkan informasi, kembali lagi pada diri sendiri percaya yang mana. Oleh karena itu berpikir kritis sangat penting agar tidak terjebak pada informasi yang salah
    terima kasih remindernya

  25. Sepakat bang. Generasi kita hari ini perlu dididik lebih untuk bersikap kritis, biar tidak terjebak pada pola pikir sesat yang pada akhirnya bingung mau ngapain. Ini tantangan terberat untuk dunia pendidikan di indonesia saat ini. Terlebih di tengah maraknya penggunaan sosial media yang membuat anak-anak terlena dan malas untuk berpikir kritis.

  26. Wah betul banget mas zaman saat ini ga bisa kita telen mentah-mentah informasi yang masuk karena belum tentu kebenaran nya mesti dicek ricek kembali

  27. Ah benar sekali mas
    Meski sekarang kita mudah mendapatkan informasi, kita tetap harus pandai pilah dan pilih

  28. Pemikiran kritis ini mirip dengan yang dikenal sebagai "ehipassiko" di zaman Buddha dulu kayaknya, ya. Pemikiran yang membuat orang berusaha membuktikan apakah yang dibicarakan orang itu benar adanya.